Aguk Irawan MN *
thewindowofyogyakarta.com
Menjadi pemimpin (manusia) sangat tergantung pada perilaku yang melekat
pada dirinya. Sementara perilaku sering dibangun dalam proses pergumulan
panjang dalam menjalankan tugasnya sebagai sebuah cinta yang dilandasi prinsif
kesetiaan. Tugas itu seberapapun pahit dan manis akan terus dihayati, digeluti,
dan diarifi dengan pengabdian diri secara total. Cinta dan kesetiaan adalah dua
unsur nilai yang dianggap paling luhur dalam ilmu filsafat etika, sehingga
dengan dua sifat itulah manusia menjadi tegar, hati teguh dan berkemauan kuat
serta mempunyai semangat pengabdian yang tak kenal batas.
Imamuddin SA
wiji hening manunggal ing panunggal
Kamis, 25 Februari 2021
Rabu, 17 Februari 2021
JALAN TENGAH
Imamuddin SA *
Seperti bersepeda angin, hidup ini bergerak. Pelan tapi pasti. Kalau ada yang bilang, semuanya tergantung pada pengayuhnya, itu juga tidak patut disalahkan. Yang kurang dibenarkan adalah yang menolak Yang Maha Hidup. Termasuk takdir-Nya.
Panggil saja Pak Syam. Lebih tepatnya Syamsuri. Ia masih berkeyakinan kuat sekokoh batu kali. Ia tetap tidak mau menggoyah pendiriannya kalau Tuhan tidak akan mengubah nasibnya jika ia sendiri tidak mau mengubahnya.
Seperti bersepeda angin, hidup ini bergerak. Pelan tapi pasti. Kalau ada yang bilang, semuanya tergantung pada pengayuhnya, itu juga tidak patut disalahkan. Yang kurang dibenarkan adalah yang menolak Yang Maha Hidup. Termasuk takdir-Nya.
Panggil saja Pak Syam. Lebih tepatnya Syamsuri. Ia masih berkeyakinan kuat sekokoh batu kali. Ia tetap tidak mau menggoyah pendiriannya kalau Tuhan tidak akan mengubah nasibnya jika ia sendiri tidak mau mengubahnya.
Kamis, 05 November 2020
Empat Puisi Bambang Kempling
MAKA MENGALIRLAH IA
Maka mengalirlah ia
dan buihpun musnah oleh sesapuan angin
Maka mengalirlah ia
membawa sampan sampai muara
Maka mengalirlah ia
dan buihpun musnah oleh sesapuan angin
Maka mengalirlah ia
membawa sampan sampai muara
Langganan:
Postingan (Atom)
20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan
A. Mustofa Bisri
A. Syauqi Sumbawi
Aguk Irawan MN
Alang Khoiruddin
Antologi Sastra Lamongan
Arti Bumi Intaran
Avontur
Balada
Bambang Kempling
Berita
Catatan
Cerpen
Eka Budianta
Esai
Fatah Anshori
Forum Sastra Lamongan
Friedrich Wilhelm Nietzsche
Hallaj
Herry Lamongan
Ignas Kleden
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Jacques Derrida
Jo Batara Surya
Kasnadi
Komunitas Deo Gratias
Kostela
Kuntowijoyo
M Thobroni
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Masuki M. Astro
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Muhammad Muhibbuddin
Naskah Teater
Nurel Javissyarqi
Octavio Paz Lozano (1914-1998)
PDS H.B. Jassin
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
PUstaka puJAngga
Radhar Panca Dahana
Resensi
S. Yoga
Sajak
Sajak-sajak Ragil
Sihar Ramses Simatupang
Soediro Satoto
Sumarlam
Sungatno
Supaat I. Lathief
Suryanto Sastroatmodjo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutedjo
Sutejo
Syaiful Anam Assyaibani
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
TIM GURU 2014/2015
W.S. Rendra
Forum Sastra Lamongan
Imamuddin SA
Penulis bernama asli Imam Syaiful Aziz. Lahir di Lamongan 13 Maret 1986. Aktif di Kostela, PUstaka puJAngga, FSL, FP2L, dan Literacy Institut Lamongan. Karya-karyanya terpublikasi di: Majalah Gelanggang Unisda, Majalah Intervisi, Tabloid Telunjuk, Jurnal Kebudayaan The Sandour, Majalah Indupati, Warta Bromo, dan Radar Bojonegoro. Puisi-puisinya terantologi di: Lanskap Telunjuk, Absurditas Rindu, Memori Biru, Khianat Waktu, Kristal Bercahaya dari Surga, Gemuruh Ruh, Laki-Laki Tak Bernama, Kamasastra, Tabir Hujan, Sehelai Waktu, Kabar Debu, Tabir Hijau Bumi, Bineal Sastra Jawa Timur 2016, Pengembaraan Burung, Ini Hari Sebuah Masjid Tumbuh di Kepala, dan Serenada. Prosa-prosanya terpublikasi di: Mushaf Pengantin, antologi cerpen Bukit Kalam, Hikayat Pagi dan Sebuah Mimpi, Bocah Luar Pagar, Hikayat Daun Jatuh, dan Tadarus Sang Begawan. Pernah dinobatkan sebagai Juara 3 Mengulas Karya Sastra Tingkat Nasional tahun 2010, Harapan 2 Lomba Menulis Cerpen Tingkat Jawa Timur 2018, dan Juara 2 Lomba Menulis Puisi Se-Kabupaten Lamongan 2019. Nomor telepon 085731999259. Instagram: Imamuddinsa. FB: Imamuddin.