DI BATAS KABUT MUARA LOKA
ada kersik batin
membangun kesadaran lain
menerawang mata
sejenak menata lelangkah
ah, masa telah menua
seiring jiwa-jiwa lara
menghadap kesejatian raga
di batas kabut muara loka
aku yang masih malu menatapmu
mencoba berbisik
di hening laut
akan tawar air dalam garam bertaut
membenturkan ketakutan ombak
menguji kesetiaan jejak
Kendalkemlagi, Juni 2008
MENGINTIP LOKA GAIB
adalah kesungsangan jiwa
menjelma melodi nyanyian nyawa
mengeringkan embun rindu
pada lambaian daun-daun kalbu
engkau yang setia mengeja aksara
sejenak membatulah
meneteskan sejuk air dari langit-langit goa
menggenggam kedalaman laku samudra
mengintip loka gaib semesta
di batas permainan maya
ah, bangunlah dinding-dinding imanmu
pecahkan kaca kesombonganmu
sebab muaramu masih seribu waktu
Kendalkemlagi, September 2008
MENABUH GAMELAN KESEJATIAN
sayup terhempas
jiwaku
menengadahkan angkuh
membujuk hati dalam keikhlasan lati
ada yang menarik
sebuah persinggahan diri
di kedalaman
-nang
-ning
-nong
-gong
kala panjak kemanusiaan
menabuh gamelan kesejatian
melenggang tangan kanan
menangkap selendang kalam
menghempas sampur kesungsangan
lewat kiri lambaian lengan
ada yang mengawasi;
mata-mata kaki menyisir sisi-sisi sendiri
berdiri dengan satu jari
menapak jejak pada ruas jalan yang bernilai
Kendalkemlagi, 26 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
20 Tahun Kebangkitan Sastra-Teater Lamongan
A. Mustofa Bisri
A. Syauqi Sumbawi
Aguk Irawan MN
Alang Khoiruddin
Antologi Sastra Lamongan
Arti Bumi Intaran
Avontur
Balada
Bambang Kempling
Berita
Catatan
Cerpen
Eka Budianta
Esai
Fatah Anshori
Forum Sastra Lamongan
Friedrich Wilhelm Nietzsche
Hallaj
Herry Lamongan
Ignas Kleden
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Jacques Derrida
Jo Batara Surya
Kasnadi
Komunitas Deo Gratias
Kostela
Kuntowijoyo
M Thobroni
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Masuki M. Astro
Memoar Purnama di Kampung Halaman
Muhammad Muhibbuddin
Naskah Teater
Nurel Javissyarqi
Octavio Paz Lozano (1914-1998)
PDS H.B. Jassin
Pringadi AS
Pringgo HR
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
PUstaka puJAngga
Radhar Panca Dahana
Resensi
S. Yoga
Sajak
Sajak-sajak Ragil
Sihar Ramses Simatupang
Soediro Satoto
Sumarlam
Sungatno
Supaat I. Lathief
Suryanto Sastroatmodjo
Sutardji Calzoum Bachri
Sutedjo
Sutejo
Syaiful Anam Assyaibani
Taufiq Wr. Hidayat
Tengsoe Tjahjono
TIM GURU 2014/2015
W.S. Rendra
Forum Sastra Lamongan
Imamuddin SA
Penulis bernama asli Imam Syaiful Aziz. Lahir di Lamongan 13 Maret 1986. Aktif di Kostela, PUstaka puJAngga, FSL, FP2L, dan Literacy Institut Lamongan. Karya-karyanya terpublikasi di: Majalah Gelanggang Unisda, Majalah Intervisi, Tabloid Telunjuk, Jurnal Kebudayaan The Sandour, Majalah Indupati, Warta Bromo, dan Radar Bojonegoro. Puisi-puisinya terantologi di: Lanskap Telunjuk, Absurditas Rindu, Memori Biru, Khianat Waktu, Kristal Bercahaya dari Surga, Gemuruh Ruh, Laki-Laki Tak Bernama, Kamasastra, Tabir Hujan, Sehelai Waktu, Kabar Debu, Tabir Hijau Bumi, Bineal Sastra Jawa Timur 2016, Pengembaraan Burung, Ini Hari Sebuah Masjid Tumbuh di Kepala, dan Serenada. Prosa-prosanya terpublikasi di: Mushaf Pengantin, antologi cerpen Bukit Kalam, Hikayat Pagi dan Sebuah Mimpi, Bocah Luar Pagar, Hikayat Daun Jatuh, dan Tadarus Sang Begawan. Pernah dinobatkan sebagai Juara 3 Mengulas Karya Sastra Tingkat Nasional tahun 2010, Harapan 2 Lomba Menulis Cerpen Tingkat Jawa Timur 2018, dan Juara 2 Lomba Menulis Puisi Se-Kabupaten Lamongan 2019. Nomor telepon 085731999259. Instagram: Imamuddinsa. FB: Imamuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar